Sekilas Sejarah FK UGM-RSUP Sardjito
Dipicu Belanda mendirikan Universitiet van Indonesie, para tokoh pendidikan Yogya berkomitmen mendirikan Universiteit Nasional. Rapat awal 24 Januari 1946, di Sekolah Menengah Tinggi (SMT) Kotabaru dengan promotor Mr. Budiarto, Ir. Marsito, Dr. Priyono, dan Mr. Sunaryo berdirilah “Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada“.
1 September 1945 Dr.Sardjito dkk mengambil alih Institute Pasteur Bandung Karena Bandung diduduki sekutu, dan 4 Januari 1946 ibukota pindah ke Yogyakarta, maka alat dan pegawai hijrah ke Klaten dan Solo. Sekolah Tinggi Kedokteran Jakarta pindah ke Klaten dan Solo → 4 Maret 1946 dibuka Sekolah Tinggi Kedokteran di RS Jebres Solo untuk bagian klinis dan 5 Maret 1946 di buka RS Tegalyoso Klaten untuk bagian pre-klinis.
20 Mei 1949 diadakan rapat perguruan tinggi di Yogyakarta → Sardjito sebagai perwakilan perguruan tinggi yang ada di Klaten bersedia memindahkan perguruan tingginya ke Yogyakarta 1 November 1949 didirikan perguruan tinggi kedokteran resmi RI di Yogyakarta sebagai kelanjutan perguruan tinggi kedokteran Klaten yang kemudian pada 19 Desember 1949 menjadi bagian Universitas Negeri Gadjah Mada
Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dalam Sejarah Perkuliahan dan Praktikum memakai ruangan-ruangan di Kadipaten Ngasem (Mangkubumen) mulai 1 Nopember 1949:
Pada tahun 1950 dimulai kegiatan Bedah oleh Prof. dr. Moch. Salim dengan 2 orang peserta didik yaitu dr. RH. Sentral & dr. Soewito (yang mendapat brevet pada tahun 1957). Pada tahun 1955 dibuka bangsal perawatan di Mangkubumen bersama bagian Obstetri dan Gynekologi. Pada tahun 1959 Bagian Bedah pindah ke RS Pudyo Waluyo di Mangkuwilayan bersama bagian THT dan Kulit kelamin Pada tahun 1982 Bagian Bedah pindah dan bergabung menjadi satu dengan bagian-bagian lain di RSUP Dr. Sardjito di jalan Kesehatan No. 1, Yogyakarta. |